3 idiots movie review
Film Bollywood yang dirilis tanggal 24 Desember 2009 ini sempat menjadi bahan perbincangan hangat dan menarik banyak minat para pecinta film. Scrip screenplay yang ditulis oleh Vidhu Vinod ini dapat diubah amazingly menjadi film yang sangan menarik dan enak ditonton oleh sang sutradara, Rajkumar Hirani. Two thumbs up deh buat sutradaranya, pasti dia udah berpengalaman banget dalam menyutradarai film-film Hollywood sebelumnya.
Film ini menceritakan perjuangan dua sahabat Farhan Qureshi dan Raju Rastogi (Madhavan dan Sharman Joshi) yang mencari sahabat lama yang telah hilang bernama Ranchoddas Shamadas Chanchad. Rancho merupakan sosok sahabat yang sangat empati, selalu menyemangati memberi support dan nasihat, juga cerdas sekali, bahkan menempati ranking pertama dikuliahnya. Dari awal masa kuliahnya pun dirinya sudah terlihat menonjol, mulai dari bagaimana ia dengan cara cerdiknya menolak para seniornya untuk ikut melakukan ritual tradisi di salah satu kampus engineering terbaik di India tersebut untuk berpakaian dengan hanya sebuah celana dalam sebagai cara menghormati dan memberi simpati. Dengan caranya yang unik dan cerdas, bayangkan saja dalam waktu kurang dari 5 hitungan mundur sang senior, dia sidah dapat menciptakan alat yang jika terkena cairan akan menyakiti orang yang menyemburkan cairan terersebut. Sorry to be a bit gross but emang gitu, pelajaran kelas 8 bahwa cairan asam kuat dapat mengalirkan listrik dengan sangat baik diaplikasikannya dengan nyata dan sang senior yang pipis didepan pintunya kena batunya.. Bagus banget efek yang dibuat untuk mengambarkan semacam petir yang keluar dari alat tersebut kearah si senior.
Selain itu, banyak hal berani yang nekat dilakuin Rancho, seperti menerobos pernikahan orang tak dikenal demi dapat makan pada sebuah hari di akhir bulan, hari dimana ia bersama dengan Farhan dan Raju memenuhi panggilan orang tua mereka dan dimarahin abis-abisan karena orang tua mereka berpendapat si Rancho inilah penyebab anak mereka mendapat teguran dari dosennya. Acara pernikahan yang ternyata bukan hanya membawa Rancho dan kedua sahabatnya dalam mala petaka, tetapi juga cinta sejatinya. Disinilah genre romantic dari film ini dapat kita lihat, awalnya kita tidak akan mengira bahwa ini merupakan film bergenre comedyd rama, tetapi juga romance, saat kita mengikuti kisah cinta Rancho dan Pia, anak dari dosen yang sangat membenci Rancho, kita dapat melihat kisah mereka, yang diawali dari perkenalan tidak sengaja di acara pernikahan adiknya Pia tersebut.
Pia merupakan gadis cantik yang sedang akan menjalani pernikahannya ketika pada akhirnya ia disadarkan bahwa sebenarnya tunangannya bukan ingin menikahinya karena memang mencintai dirinya, tetapi pada profesinya yang seorang dokter, gelar ayahnya yang seorang profesor terpandang dinegeri tersebut, dan anak orang kaya, yang tentu tidak akan mencemari image si tunangannya. Tunangannya hanya mementingkan uang, uang dan uang. Ia selalu mengeluh tentang apapun barangnya yang terkena bercak sedikitpun dan selalu menyebutkan seberapa mahal barang tersebut, akhirnya Pia berhasil lolos dari hari pernikahan mengerikan tersebut dan menjalani hidup bahagia dan tentram bersama orang yang dulu dikenal dengan Rancho, yang ternyata selama ini merupakan orang lain dengan nama asli Wingnyo. Pia disini diperankan oleh Kareena Kapoor, aktris kondang Bollywood yang dapat memainkan dengan sangat baik, maksimal dan professional ini memang merupakan orang yang sangat tepat untuk sosok Pia, saya yakin sutradarapun dengan kerja kerasnya mampu membuat kita dapat sampai begitu hanyut dalam cerita ini. Menurut saya cerita yang diangkat sangan menarik, bukan hanya tentang romance, tetapi komedinya mampu membuat kita semua terpingkal-pingkal dan ngakak berkelanjutan, apalagi saat Chatur, seorang teman seangkatan Rancho sedang membacakan pidato pembukaan sebuah acara dikampusnya. Rancho mengubah teks pidato tersebut diam-diam dengan tujuan to cheer up most of the population in that campus who are mostly having mental pressures, terutama untuk sahabatnya Raju, yang sedang sedikit mengalami masalah. Tetapi si Chatur tidak terima, ia merasa dikhianati dan menuduh Rancho melakukan ini kepadanya karena tidak menyukai dirinya, dan menantangi untung bertemu pada 10 tahun yang akan datang dan melihat siapakan yang lebih sukses, dirinya atau Rancho. Barulah setelah Farhan dan Raju berhasil menemukan Rancho 10 tahun kemudian, Chatur mencari tahu siapakah Rancho sebenarnya, dan iapun menjadi sangat kagum dan menyesali perilakunya selama ini terhadan Rancho, yang selalu meremhkan dan menganggap remeh, dan sombong. Sifat buruknya tersebut yang membanya kedalam lubang besar, hati-hati karena kesombongan dapat menjebak diri kita sendiri.
Okay sudah tentang ceritanya, let's discuss about the technics. Dari yang saya lihat, teknik pengambilan gambarnya sangat bagus, banyak menggunakan bird-eye level pada saat yang tepat, seperti saat memperlihatkan keseluruhan kampus dari atas, kita mendapat gambaran jelas bagaimanakah kampusnya dan seberapa banyak orang-orangnya. Dan efek hitam putih saat memperlihatkan keluarga Raju sangat membantu mendeskripsikan bagaimana miripnya keadaan rumah Raju dengan rumah kebanyakan pade era 50-an. Oya, pas music video saat Rancho berdua dengan Pia dan music video yang Rancho menyanyikan "All is well", editingnya bagus banget dan terlihat seperti beneran, kagum sama film editornya Rita Dasilva. Selain di music video banyak banget editing lainnya yang bisa membuat barbagai hal terlihat sangat nyata.. Keren banget juga sound effectsnya, terutama pada saat-saat menegangkan seperti saat akan bertemu dengan Professor dan saat mengetahui kematian seorang temannya, banyak juga momen-momen lain saat sound effectnya benar-benar mendukung, makin bikin kita pengen yau kelanjutannya.
Film berdurasi 109 menit atau 2 jam 40 menit ini pemain utama sebagai Ranchoddas Chanchad adalah Aamir Khan, belom pernah denger namanya sebelumnya sih, tapi I bet he's a well-known actor dikalangan Bollywood, aktingnya pantas ciacungi jempol, akting pintar, cerdik dan usilnya nampol banget. Karakter ambisius dan selalu membuat simple semua masalah tercermin banget dari aktingnya, pokonya dia pas banget memainkan seseorang jenius (tetapi mengaku idiot) yang berkepribadian asik dan mudah membaur dan juga berprinsip dalam hidup. "Study to be accomplished, not affluent. Follow excellence. And success will chase you" adalah salah satu dari kata bijak yang diberikannya kepada sahabatnya. Kita juga dapat mengambil pelajaran darinya bahwa hidup itu penuh dengan aral lintang perjuangan dan segala macam heart attack, tergantung bagaimana kita mengatur suasana hati kita untuk berfikiran jernih untuk mencari solusi amasalah tersebut, salah satu cara uniknya yang ia bagi dengan teman-temannya adalah dengan mengatakan All is well dengan meletakkan tangan kanan didada kiri, dengan begitu hati kita dapan mengurangi sedikit pressure tersebut. Rancho juga mengajari kita, terutama Prof Viru, dosennya bagaimana cara mengajar dengan baik dan efisien, salama ini sang dosen selalu mengajar dengan metode kompetitif, yang bukan malah ampuh dan membekas di otak, tetapi hanya meninggalkan penyakit mental pressure belaka, belajarlah dengan pikiran jernih dengan begitulah kita baru dapat belajar dengan pikiran terbuka dan efisien.
Banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik dari seorang Rancho, seperti bagaimana kita harus tetap membantu teman kita yang sedang terjebak dalam masalah walaupun at that time they weren't talking atau dalam arti lain sedang marahan. Saat itu Rancho mendapat telpon dari ibunya Raju bahwa sang ayah sedang kritis, dengan tanpa berpikir panjang ia memaksa Pia, yang kebetulan sedang bersamanya saat itu untuk langsung tancap gas kerumah sakit tanpa lama lama nunggu ambulance yang yakit bakal dateng lebih telat dari ajal sang ayah sekarat. Alhasil Raju sangat kagum dengannya dan berterima kasih banyak, persahabatan merekapun berlanjut.
Walaupun berkepribadian cuek dan agak mengerikan, Professor Viru atau biasa disebut Virus juga banyak ngasih pesan moral. Seperti dari yang dikatakannya "Life begis with competitions. That's nature. You compete. Or you die. Remember, life is a race. if you're not quick enough, you'll get trampled". Semangat belajarnyapun sangat tinggi, ia mengajarkan seorang murid untuk tidak berhenti belajar apapun hal yang sedang terjadi, walaupun itu adalah kematian seorang saudara, tetapi sayang, cara penyampaiannya kurang baik sehingga dapat menyakitan hati orang lain.
Another quote by Professor, "Life is always full of pressures. Will you always blame others?" Sebenarnya bukan quote beneran, tapi bagi saya kata-katanya ini dapat menyemangatiku dan membuatku seditik lebih mandiri dalam menjalani hidup yang panjang ini :) Segitu aja review filmnya, semoga ngerti maksud dari film ini, baik cerita juga pesan-pesan moralnya yang sangat bermanfaat. Sorry if this was too long, semoga dari tadi gak bosen bacanya. Thanks for reading folks
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home